TUBUH DAN PENUBUHAN DALAM CERPEN SRI SUMARAH KARYA UMAR KAYAM: TELAAH PASCAKOLONIAL DAN FEMINISME

January 15, 2009 at 5:28 am | Posted in |Vol. 3|Edisi 2|2008| | Leave a comment
Tags: , , ,

 

Trisna Gumilar *)

 

Abstract:

Writing a text with feminist perspective isn’t talk about moral (that intentionally build with social discourse that have patriarchal perspective), but more based on women speaking opportunity, giving space to woman to express her desire, her need, and her right with the result she able to became subject on her life. Sri, figure on Sri Sumarah short story by erpen Sri Sumarah Umar Kayam, Karya Umar Kayamhappy with her role as kanca wingking (backside partner), at the end cant continue her role as second sex. She have to negotiate and adapt with new environment, new condition, and new society, even her old culture still have strong grasp. Sri cannot anymore submit to society’s eyes. She negotiates with herself and with her body.

Keywords: Sri Sumarah, Umar Kayam, feminist perspective.

 

A. PEMBUKA

Salah satu isu penting dalam kajian post-kolonial adalah masalah gender. Dalam pengantarnya, Ascorft, dkk.1 menyatakan bahwa postcolonial theory meliputi diskusi-diskusi tentang masalah-masalah yang beragam; migrasi, perbudakan, penindasan, perlawanan, representasi, pembedaan gender, tempat, dsb.

Salah satu isu penting dalam gender adalah tubuh. Tubuh diyakini sebagai satu-satunya indikator yang paling alamiah dari eksistensi manusia sebagai seorang pribadi.2 Tubuh menurut Batterrsby sebagai sesuatu yang lebih dari wadah “diri” adalah “diri” yang bertubuh, sedemikian sehingga wacana mengenai tubuh bukanlah semata-mata melihat tubuh dalam kapasitas ragawi, tetapi bagaimana “kenyataan” fisik itu merupakan bagian tidak terpisahkan dari keseluruhan “diri”.3

Tubuh Sri dalam Sri Sumarah karya Umar Kayam adalah tubuh yang berjuang dalam rangka mencari identitas di tengah kecamuk subjektivitas dan seksualitas yang terkonstruksi. Dengan perspektif feminisme dan post-kolonial, tulisan ini berusaha menunjukkan bahwa konstruksi seksual patriakal telah mereduksi subjektivitas dan seksual perempuan pada kondisi stereotip.

Baca selengkapnya: 10-trisna-gumilar-tubuh-dan-penubuhan-dalam-cerpen-sri-sumarah-karya-umar-kayam

Leave a Comment »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.